Skip to main content

Sinopsis + Review Film: 12 Angry Men (1957)

   Saya termasuk salah satu dari sekian banyak pecinta film Hollywood. Tapi jujur aja, dulu wawasan saya tentang dunia perfilman Hollywood cuma terbatas di film-film modern (produksi 1990an-sekarang). Nah, pas tahun lalu, jamannya saya masih PKL buat tugas akhir kuliah, wawasan saya mulai meluas. Salah satu temen PKL saya, sebut aja Jay, punya hobi streaming video yutub kalo lagi senggang di kantor. Biasanya saya dan temen-temen yang lain kalo kebetulan lagi nganggur ikutan nimbrung nonton. Suatu hari si Jay ini nyetel film 12 Angry Men. Pertama-tama saya gak ngerti film apaan tuh. udah item putih filmnya, jadul, gak ada subtitlenya lagi (well, saya termasuk agak lemot kalo harus nonton film tanpa subtitle. Nyerna alurnya jadi lama hehehe). Tapi lama-kelamaan saya tertarik sama film itu. Makanya saya bikin ulasannya disini
(tentunya ala amatiran hehe), biar blogger tau betapa kerennya film itu. FYI aja, 12 Angry Men ini peringkat 8 dari TOP 250-nya IMDb dengan rating 8,9 loh. Keren kaaaaan?

     12 Angry Men ceritanya berlatar belakang dunia peradilan, tepatnya persidangan atas suatu kasus pembunuhan yang tersangkanya adalah remaja berumur 18 tahun. Untuk mutusin apakah anak itu bersalah atau nggak, 12 orang juri yang semuanya laki-laki dari berbagai macam latar dan profesi berkumpul buat musyawarah selama jeda persidangan.



     Awalnya, sebelas orang langsung menyatakan si remaja tadi bersalah. Nah, satunya lagi (si juri no. 12) ternyata unik sendiri nih. Dia merasa gak seharusnya semua orang bilang remaja itu bersalah terlalu dini. Dia  bujuk semua juri untuk kembali bahas semua bukti dan keterangan para saksi dari berbagai point of view. 12 orang, 12 kepala dengan karakter, ego, pemikiran, dan pendapat yang berbeda-beda. Blogger bayangin aja tuh gimana susahnya menentukan kata sepakat. Singkat cerita, musyawarahnya berlangsung alot nih blogger. Perlahan namun pasti, juri no. 12 ini berhasil membuka pandangan para juri lainnya sampe akhirnya keadaan berubah 180 derajat. Sebelas orang menyatakan si remaja nggak bersalah, dan satu orangnya lagi pasrah ngikut keputusan terbanyak.

(Juri ke-12 yang pendapatnya beda sendiri)

Terus apa dong yang bikin 12 Angry Men ini wah banget sampe bisa dapet rating segitu tinggi? Tenang blogger, bakal saya kupas nih satu-satu.

Menurut saya, feel dari karakter masing-masing juri di film ini bener-bener dapet banget. Ada yang nyolot, ngeselin, tukang ikut-ikutan, sampe yang punya pendirian teguh juga ada. Dan masing-masing aktornya bisa membawakan perannya dengan baik dan natural. Salut! 

Juri yang nyolotnya minta ampun. Hih!
     Plot atau alur ceritanya nggak ngebosenin sama sekali meskipun adegan diambil cuma di satu latar, yaitu latar ruang istirahat juri. Menurut saya, sang sutradara berhasil membangun suasana dan membawa penonton ngikutin flow alurnya perlahan-lahan sampe ke klimaks. Meski simpel, tapi detil tetep diperhatikan dalam naskah ceritanya. Saya paling suka ketika si juri ke-12 ini berusaha merekonstruksi kejadian berdasarkan keterangan yang udah dihimpun dari saksi di depan juri lainnya, sampe ngitung waktunya dan memaparkan kemungkinan yang paling mungkin ada. Seru deh hehehe.
       Selain itu, pesan moral dari film ini juga kuat banget blogger. Film ini mengajarkan tentang pentingnya melihat suatu hal dari berbagai perpektif, jangan bikin prejudice dulu. Hal-hal kecil yang mungkin bagi kita adalah hal remeh, belum tentu seremeh keliatannya. Bisa jadi malah hal kecil itu adalah kunci dari suatu hal yang besar dan menyangkut hidup-matinya seseorang. Selain itu, film ini juga mengajarkan kita buat gak terburu-buru mengambil keputusan sebelum mempertimbangkan segala fakta dan kemungkinan yang ada. kalo istilah kerennya sih, jangan grusa-grusu gitu deh.

      Rasanya sih kerennya film ini gak bakal cukup saya gambarin dengan kata-kata. Makanya, mendingan blogger buru-buru nonton film ini deeeeh. Film ini masih gampang dicari di situs penyedia film gratis kok :) yang udah nonton film ini boleh banget berbagi sama saya tentang kesan yang dirasain. Curcol aja di kolom komen yaa. Sampai jumpa di ulasan film berikutnya!

Credit: Momochiro

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cie, Kitchen Set Impian

Halo buibuk  (dan pakbapak). Kali ini saya mau sharing pengalaman saya mewujudkan kitchen set impian. Uhuuuy. Sebelum mutusin buat pasang kitchen set bulan kemarin, saya cukup lama ngadain riset. Tanya-tanya temen, browsing sana sini, ngepoin grup diskusi di fem*ledaily, dan berpetualang dari satu vendor ke vendor lain buat tanya pricelist dan survey kecocokan sama vendornya. Kok rempong banget sih? Yaa begini lah saya. Soalnya saya pengennya sekali bikin kitchen set ini klik sama maunya saya, daripada nyesel di belakang yekaaan, apalagi ternyata bikin kitchen set itu nggak murah   *menangys liat tagihan*. Ditambah lagi, saya tinggal di apartemen, jadi harus pinter-pinter milih vendor yang bisa paham tata ruang terbatas ini. Dari hasil riset saya, saya akhirnya bikin beberapa patokan seperti di bawah ini sebelum deal sama vendor: 1.       Bahan kabinet harus plywood dari hasil pencarian saya, urutan kualitas bahan dari yang terba...

Bersihkan dong 'Sampah' Kampanyenya!

     Besok, 9 April 2014, negara kita tercinta ini akan melaksanakan pesta demokrasi alias pemilihan umum. Blogger pasti juga sudah tahu kalo menjelang pemilu, biasanya para caleg dan parpol pasti berkampanye kesana-kesini buat mendulang suara pendukungnya. Yang sudah-sudah, kampanye yang dilakukan para caleg dan parpol ini selalu saja menimbulkan masalah-masalah yang kadang bikin jengkel, contohnya konvoi serampangan di jalan raya dan simpatisan yang anarkis. Tak cuma saat kampanye saja, bahkan setelah masa kampanye berakhir pun banyak caleg dan parpol meninggalkan masalah yang tak kalah menjengkelkan: sampah atribut-atribut kampanye dimana-mana.

DIY (Do It Yourself): Jus Buah Naga

       Hai blogger! Meskipun perayaan imlek udah lewat, tapi suasananya masih terasa di beberapa tempat nih. Blogger yang merayakan imlek biasanya punya suguhan apa di rumah? Kue keranjang? Buah naga? Kalo blogger punya stok buah naga yang melimpah dan bingung harus diapain, tenang aja. Yuk cobain dulu tips yang mau saya bagi di bawah ini :)